Review: Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal
Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal by Mohamad Sobary
My rating: 4 of 5 stars
"Orang biasa..di mana-mana hidup bergerombol, "geng-gengan", dan punya kelompok atau rombongan. Kelebihan dirinya selalu terletak pada gerombolan...Identitas diri orang perorang diletakkan pada identitas kelompok.."
"Orang-orang istimewa lain lagi gaya hidupnya. Mereka itu seperti makhluk soliter..eagles flies alone.."
"Anak penurut, yang sopan dan memfotokopi cara berfikir gurunya, juga dosennya, dianggap baik. Staf yang TAAT DAN PATUH pada kata atasannya dan menelan segala hal tanpa mengunyah itu tampak terhormat di mata atasan.."
"Banyak anak berbakat -anak istimewa- tak tahan terhadap tata kehidupan semacam itu..Mereka lalu hidup terisolasi..dalam kemandirian..mereka tumbuh membuktikan diri mampu berbuat lebih besar daripada anak-anak baik yang dipangku guru.."
"Mereka itu WONG PINTER TANPA GURU. Mereka tak butuh sekolahan..tak memerlukan guru yang normatif yang haus kepatuhan.."
"Bagi mereka, guru itu orang bijak, pelindung, dan..mengakomodasi..anak-anak yang berbicara dalam bahasa perbedaan."
"Manusia jenis itu hampir tak ada. Maka apa boleh buat, melangkah tanpa guru."
"A.A Navis berkata ALAM TERKEMBANG MENJADI GURU..kita musti ubah secara kreatif: ALAM TERKEMBANG MENJADI BUKU..kita mungkin tak butuh guru..tapi kita tetap butuh buku."
Satu mimpi yang paling mengerikan yaitu mimpi menjadi orang biasa.
View all my reviews
0 comments:
Posting Komentar